Semula aku tidak percaya telah berbuat mesum dengan seseorang yang sangat aku hormati, dia adalah Mbak Wulan (28 tahun) seorang guru agama di sebuah SMP negeri di Kota Yogyakarta. Aku mengenalnya karena suaminya yang bernama Susilo (40 tahun) sering mengisi pulsa di counter HP milikku.
Seminggu sekali dia ketempatku, kadang
sendiri kadang juga berdua dengan istrinya. Karena sudah kenal baik aku
sering mampir kerumahnya saat pulang dari toko, kebetulan rumahnya
searah dengan tempat kosku. Oh ya namaku adalah Anton usiaku 22 tahun
aku asal dari Surabaya.
Singkat cerita kami sudah akrab, mereka
berdua sebenarnya keluarga yang sempurna menurutku, Mas Susilo bekerja
sebagai teknisi listrik PLN dan mereka sudah memiliki 2 orang anak yang
berusia 12 dan 8 tahun. Terus terang saat pertama bertemu dengan Mbak
Wulan aku sudah sangat kagum, dia pintar, cantik dan sholehah karena
selalu berjilbab rapi.
Selain itu dia juga taat pada suami dan
pandai mendidik anaknya. Namun semua kekagumanku itu tiba-tiba berubah
saat aku tahu kalau dia punya Pria Idaman Lain. Hal ini ku ketahui tanpa
sengaja ketika aku melihat Mbak Wulan berboncengan dengan seorang
lelaki di sebuah objek wisata di Kabupaten Magelang, padahal waktu itu
masih jam sekolah dan seharusnya dia masih mengajar.
Akupun terus mengikutinya dan mereka
berdua berhenti di tempat yang sepi di sebuah warung yang tak di pakai
lagi. Dengan mengendap-endap aku merekam aksi mereka berdua yang memadu
kasih di tempat sepi. Walaupun mereka hanya sekedar berpelukan dan
berciuman namun ini bisa jadi bukti yang kuat atas perselingkuhan
mereka.
Pada keesokan harinya aku berniat
memberitahukan perselingkuhan ini pada Mas Susilo, namun saat aku datang
kerumahnya aku cuma bertemu dengan Mbak Wulan. Entah setan mana yang
menghasutku, tiba-tiba aku ingin memanfaatkan ini untuk berbuat sesuatu
pada Mbak Wulan ketika aku diberitahu bahwa Mas Susilo sedang pergi
mengunjungi Ibunya di Purwokerto beserta dua anaknya. Akhirnya akupun
menjelaskan tentang rekaman video itu sambil mengancam Mbak Wulan akan
mengirimkan rekaman ini pada suaminya.
Dia sangat terkejut dengan pernyataanku
yang mengetahui dengan detail perselingkuhannya dan akhirnya dengan
menangis diapun memohon padaku untuk menghapus video itu dan sebagai
gantinya dia berjanji akan memberi imbalan apapun yang aku inginkan.
Akhirnya Mbak Wulan masuk perangkapku,
dengan terus terang akupun meminta imbalan pertamaku yaitu mengajaknya
mandi bersama. Dia langsung menolaknya dan menawarkan uang sebagai
gantinya, namun aku tetap pada pendirianku sambil menyatakan bahwa aku
tak butuh uang. Setelah sedikit bujukan akhirnya diapun mau menerima
permintaanku dan aku segera menuju kamar mandi, sedangkan Mbak Wulan
terlebih dulu mengambil handuk di kamarnya.
Hal ini sengaja kulakukan agar aku bisa
meletakkan HPku di tempat yang aman untuk bisa merekam aksi kami tanpa
diketahui oleh Mbak Wulan. Sesaat kemudian diapun datang hanya dengan
berlilitkan handuk, karena semua pakaian dan jilbabnya sudah di lepas di
dalam kamar. akupun segera melepas pakaianku hingga bugil.
Dia terkejut melihat torpedoku yang
berdiri tegak karena terangsang dan segera kuraih tangannya lalu kuajak
masuk kekamar mandi. Dia hanya diam saja sambil merunduk malu dan kesal
pada perbuatanku, tapi aku tak peduli segera saja kutarik handuknya dan
kamipun sama-sama bugil.
Aku sempat tertegun melihat tubuh Mbak
Wulan yang sangat seksi, kulitnya yang putih mulus sangat kontras dengan
warna rambutnya yang hitam panjang tergerai sampai punggung. Setelah
itu kamipun mandi berdua dengan menggunakan shower sambil menikmati
guyuran air aku mulai mencumbui Mbak wulan, awalnya dia menolak namun
dengan sedikit ancaman diapun menurut juga.
Dengan leluasa aku memainkan organ
intimnya, payudaranya yang montok dan berukuran 34B itu menjadi santapan
empuk bagi bibir dan lidahku. Selain itu kedua telapak tanganku juga
secara bergantian bergerilya di sekitar vagina dan pantatnya yang
bahenol. Awalnya Mbak Wulan selalu berusaha menghindar saat aku
memasukkan dan memainkan jariku ke lubang vegy miliknya namun akhirnya
dia pasrah juga, mungkin karena sudah terangsang.
Setelah beberapa lama perkiaanku
ternyata benar, Mbak wulan mulai mendesah karena birahi dan akhirnya dia
orgasme. Tubuhnya meliuk-liuk dan sesekali mengejang sambil mulutnya
terus merintih. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, saat dia
lengah segera kuposisikan tubuhnya sedikit menungging dan kupeluk dari
belakang, dia menurut saja dan tak tahu kalau sebentar lagi akan
kuentoti. Aku terus memainkan jariku di lubang vegy miliknya dan pada
saat yang tepat langsung kuganti dengan kontolku yang telah berdiri
tegak Blezz…. Slepp kontolku menancap sempurna.
Mbak Wulan langsung berontak dan
berusaha mencabut kontolku dari vaginanya, namun hal itu sia-sia saja
karena aku sudah merengkuhnya dengan sepenuh tenaga sehingga
perlawanannya tak berguna. Dengan leluasa aku mulai mnggoyangkan
pantatku maju mundur dengan irama pelan agar tidak lepas lalu diapun
mulai rileks dan tak berontak lagi, mungkin dia mulai menikmati goyangan
kontolku di dalam vegynya.
Akupun mulai menambah kecepatan
goyanganku Slepp…slepp…slepppp…oh…ahhh..ahhh oh…. aku dan Mbak Wualn
mulai saling mendesah dan tak berapa lama dia kembali orgasme, namun
reaksinya jauh berbeda dengan yang pertama. Dia mengerang dan mendesah
tak karuan
Ahhh….Uhghhh….ahhhchh …ohhh….. akupun
menjadi bersemangat dan semakin mempercepat goyanganku lalu diapun
terkulai tak berdaya di sambil bersandar pada bak mandi. Oh…
Ton kamu
jahat banget sih….. aku kan sudah keluar banyak, ko masih di goyang
terus….aku jadi lemas nihh.
Akupun kembali memeluknya Maaf Mbak….
aku benar-benar terangsang dengan tubuhmu yang bahenol, jadi pinginnya
goyang terusss…..Tapi enak kan Mbak..? Mbak Wulan tersenyum malu sambil
mencubit perutku, Ton… kalo dari tadi aku tahu kamu pinter ngentot,
nggak usah dipaksapun aku mau kamu entotin. Aku sangat kaget dengan
pernyataanya ini, namun hal ini dibuktikan oleh dia. setelah tenaganya
pulih dia tidak menolak kuajak ngentot lagi, namun dia minta pindah
kedalam kamar tidur.
Masih dalam kondisi bugil aku keluar
dari kamar mandi untuk mengambil HPku yang kuselipkan di atas lubang
ventilasi lalu segera masuk ke dalamkamar Mbak Wulan. Sambil menunggu
dia datang kulihat kembali rekaman tadi dan hasilnya cukup memuaskan,
karena semua adegan itu terekam dengan baik. Setelah itu aku segera
mencari tempat yang pas untuk merekam aksiku yang kedua, tak jauh dari
kasur ada tumpukan kulihat pakaian, segera kuletakkan disana sehingga
tersamar dengan baik.
Setelah Mbak Wulan masuk kamar akupun
segera mencumbuinya, sengaja kuarahkan vaginanya menghadap kamera HP
yang berada diantara tumpukan pakaian, sehingga aksi jari-jariku yang
nakal di vagina Mbak Wulan terekam dengan baik. Setelah puas bercumbu
kupun segera mengentotnya yang kuawali dengan posisi terlentang.
Bless….Sleppp tanpa kesulitan aku
menancapkan torpedoku dan rasanya memang mantap….
clepp..cleppp..ahhh…ahhhh….ohh..ohhh. Hanya desahan dan suara tumbukan
kelamin kami yang terdengar dan berbagai gaya dalam ngentot seperti
dalam film bokep yang ku tonton aku coba, termasuk gaya Dogy favoritku.
Sampai akhirnya aku puas dan mencapai orgasme 2 kali. Sedangkan Mbak
Wulan terkapar sampai tertidur karena kelelahan. Bahkan saat kurekam
tubuh bugilnya dari jarak dekat dia hanya diam saja.
Sejak saat itulah fantasi Sex yang aku
inginkan selalu dapat ku praktekkan, aku menjadi sering mendownload film
bokep dari barat dan kemudian aku coba lakukan dengan Mbak Wulan. Dia
tak pernah menolak, kapanpun aku minta ngentot asalkan nggak sedang
menstruasi dia akan datang. Karena kebetulan tempat kosku sangat aman
maka aku tak pernah repot mencari tempat untuk ngentot.
Namun bila rumah Mbak Wulan sepi aku
lebih suka ngentot dirumahnya untuk melampiaskan fantasi Sex ku karena
aku bisa lebih bebas berekspresi di berbagai tempat, tidak cuma di atas
kasur, bisa di dapur, di ruang tengah, di meja makan di kamar mandi, di
tempat jemur pakaian DLL .
Di rumahnya aku memiliki tempat favorit untuk melampiaskan fantasi sex ku yaitu diatas kursi sofa di ruang tamu dengan guru agama cantik yang kusayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar